Read me, please!!!

Halo semua,

Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini. Jika anda berada disini, berarti anda care atau tertarik untuk mengenal dan belajar bahasa Gorontalo. Saya bukan seorang ahli bahasa sebab bidang keahlian saya bukan tentang kebahasaan. Tujuan saya untuk membuat blog ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran tentang bahasa daerah, terutama bagi saya sendiri. Saat ini penggunaan bahasa daerah di Indonesia semakin berkurang terutama dikalangan remaja. Bahasa Gorontalo adalah salah satu contoh bahasa daerah yang menurut data dari Ethnologue di tahun 2018 sudah sampai pada tahap "threatened" terancam punah.


sumber : LDTC university of Hawaii 

Awal ketertarikan saya tentang dokumentasi bahasa berawal dari mengikuti workshop di Language  Documentaton Training Center (LDTC) University of Hawaii, Honolulu ketika menempuh pendidikan Master. Sekalipun saya bukan merupakan mahasiswa University of Hawaii, seorang kawan mengajak saya untuk ikut workshop LDTC. Disini, saya diajarkan cara mendokentasikan sebuah bahasa, membuat kamus, belajar morfology dan sebagainya. Saya mengikuti workshop ini selama tiga semester berturut-turut. Seorang professor di universitas saya (Hawaii Pacific University) kemudian mengetahu tentang aktivitas saya di LDTC dan menawarkan saya untuk mengambil mata kuliah Language and society dimana saya belajar tentang language loss, language shift dan endangered language. Saat ini, saya tengah menempuh pendidikan doctor of philosohy (PhD) di bidang pendidikan di sebuah universitas di Kanada.

Oleh karenanya saya berharap dengan adanya blog ini bisa menjadi pembelajaran bagi saya pribadi,  masyarakat Gorontalo dan para pemerhati bahasa di didunia.

Sekali lagi saya bukan ahli bahasa Gorontalo, Indonesia, ataupun bahasa Inggris. Saya akan sangat menghargai apabila teman-teman bersedia memperbaiki terjemahan saya dan memberikan saran yang bermanfaat untuk blog ini.

Catatan:
- Terimakasih yang tulus untuk almarhum Prof. Mansoer Pateda yang bukunya menjadi rujukan saya dalam mendokementasikan Bahasa gorontalo di blog ini. Semoga ini akan menjadikan amal jariyah untuk beliau.
- Terimakasih untuk LDTC untuk semua pengalaman berharga selama belajar di LDTC.

sumber : LDTC university of Hawaii 

Hello Everyone,
Thank you for visiting my blog. If you are here, it means you care or you are interested in Gorontalo language. Let me tell you, I am not a language expert because my area of expertise is not about language. My goal for creating this blog is to raise my own awareness of Indonesian regional/local languages. At present, the use of regional languages in Indonesia is declining, especially among teenagers. Gorontalo language is one example of a regional language that according to Ethnology data in 2018 has reached the endangered stage.

My initial interest in language documentation began when I joined the workshops at the Language Documentation and Training Center (LDTC) at the University of Hawaii, Honolulu while taking master's education. Even though I am not a University of Hawaii student, a friend invited me to join the LDTC workshops. In this workshop, I was taught how to document languages, make dictionaries, study morphology, and so on. I attended this workshop for three consecutive semesters. Later, A professor at my university (Hawaii Pacific University) interested about my activities at LDTC and offered me to take a Language and Society course where I learned about language loss, language shift and endangered languages.  I am currently pursuing my doctor of philosophy (Ph.D.)  in education at a university in Canada.

Therefore, I do hope that this blog can be a learning site for me, for Gorontalo people and language expert in the world.

Once again I am not a Gorontalo language expert, Indonesian or English. I would really appreciate if you are willing to improve my translation and provide useful suggestions for this blog.

Note:
My sincere thank goes to
- The late Prof. Mansoer Pateda whose book is my main reference in documenting the language of Gorontalo on this blog.
- The LDTC University of Hawaii at Manoa, for all the experiences I had.

Thank you,


Comments

Popular Posts